Rabu, 30 November 2016

OBESITAS PADA REMAJA

Obesitas pada Remaja
by AYU PANGESTI

Dewasa ini banyak sekali kita temukan orang-orang dengan berat badan yang berlebihan sehingga kelihatan tidak proporsional dengan tinggi badan mereka. Saat ini di masyarakat, banyak orang yang kurang peduli dengan masalah berat badan, padahal berat badan berlebih bisa mengakibatkan banyak hal yang justru merugikan diri mereka sendiri, termasuk dalam hal kesehatan. Masalah berat badan ini juga sangat mungkin diderita oleh remaja! Salah satu masalah berat badan adalah obesitas. Obesitas bisa terjadi karena berat badan yang tidak seimbang dengan tinggi badan. Tetapi sebelumnya harus diketahui bahwa tidak semua ketidakseimbangan tersebut langsung kita vonis sebagai obesitas. Oleh karena itu, yuk kita kenal lebih jauh apa yang dimaksud dengan obesitas, terutama pada remaja. Obesitas menurut kamus kedokteran memiliki arti penumpukan atau akumulasi berlebihan lemak pada tubuh, sehingga terjadi peningkatan berat badan yang tidak sesuai dengan usia, tinggi badan dan struktur tulang. Salah satu standar obesitas yang umum digunakan adalah Indeks Massa Tubuh (IMT) > 30 kg/m².

Faktor-faktor yang diketahui dapat mempengaruhi terjadinya obesitas adalah sebagai berikut:
  1. Pola makan. Banyaknya asupan kalori, gula dan lemak yang dimakan oleh remaja seperti makanan siap saji dan gula-gula menjadi salah satu faktor yang berpengaruh pada kenaikan berat badan.
  2. Kurangnya olah raga. Kenaikan berat badan juga dipicu dengan kurangnya olah raga karena tidak ada aktivitas yang membakar lemak.
  3. Riwayat keluarga. Jika remaja tersebut lahir dari keluarga yang memiliki masalah kelebihan berat badan, kebanyakan remaja tersebut juga memiliki masalah yang sama. Hal ini diperberat dengan ketersediaan makanan kalori tinggi dan aktivitas fisik yang kurang yang biasanya adalah contoh dari keseharian keluarga.
  4. Faktor psikologis. Remaja dengan stres tinggi atau masalah yang berkaitan dengan emosi cenderung mendorong mereka untuk makan lebih banyak.
  5. Faktor keluarga. Kebiasaan dalam keluarga yang cenderung mengkonsumsi makanan kalori tinggi dan banyak gula cenderung memiliki anak dengan masalah berat badan.
Jika obesitas ini dibiarkan maka akan timbul akibat-akibat negatif yang akan diderita oleh remaja tersebut. Akibat-akibat tersebut di antaranya bahwa obesitas berkaitan dengan faktor risiko terjadinya penyakit jantung dan pembuluh darah, seperti kolesterol tinggi dan tekanan darah tinggi. Remaja obesitas memiliki kondisi prediabetes, kondisi kadar gula darah berada pada level risiko tinggi untuk menjadi diabetes. Obesitas juga menyebabkan masalah pada tulang dan sendi. Remaja yang obesitas cenderung akan tetap obesitas saat dewasa, sehingga risiko yang ditimbulkan tetap terbawa sampai dewasa. Selain itu, masalah psikologis seperti diolok-olok oleh teman di lingkungan yang sama juga sering diderita oleh remaja dengan obesitas. Pencegahan untuk masalah kesehatan ini tentu saja dapat kita lakukan. Dengan mengetahui faktor risiko yang berkaitan dengan obesitas, kita dapat memodifikasi faktor risiko tersebut. Kita dapat menerapakan pola hidup sehat termasuk diantaranya membiasakan untuk makan makanan yang sehat. Makanan sehat bukan hanya berarti bersih dan aman dikonsumsi tetapi perhatikan pula kalori dan gula yang terkandung dalam makanan tersebut. Perlu diingat, makanan segar tetap lebih baik dibanding makanan beku ataupun makanan cepat saji, karena cenderung memiliki kadar lemak yang lebih rendah. Selain menerapkan pola makan yang sehat, jangan lupa untuk membiasakan diri melakukan aktivitas fisik. Kebiasaan sehat pada remaja ini tidak lepas dari peran banyak pihak termasuk diantaranya peran serta keluarga, komunitas di sekolah, industri minuman dan makanan, media hiburan, bahkan peran serta pemerintah dan penyedia layanan kesehatan yang penting untuk mencegah hal ini. Jika Anda berhadapan dengan masalah obesitas ini, ada baiknya Anda menghubungi dokter Anda sehingga pertolongan untuk kondisi ini dapat segera dilakukan. Untuk penggunaan obat-obatan jangan diberikan tanpa pengawasan dokter, karena pada usia remaja tidak semua obat boleh diberikan. Masalah obesitas pada remaja, bisa terjadi pada Anda atau orang-orang terdekat Anda sehingga pencegahan sedini mungkin sebaiknya Anda lakukan.   Daftar Pustaka:
Ronald Ross Watson. Victor R. Preedy. Nutrition And Heart Disease Causation and Prevention Ebook. United States of America : CRC Press LLC. 2004.
Karen Slevin. Jacqueline Cleator. John Wilding. Nutritional Management of Diabetes Mellitus. Great Britain : Biddles Ltd, Guildford and Kings Lynn. 2003.
Dorland. Kamus Kedokteran Dorland Edisi 29. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC. 2006.
Childhood obesity: Definition – MayoClinic.com – http://www.mayoclinic.com/health/childhood-obesity/DS00698/DSECTION=definition
CDC – Obesity – Facts – Adolescent and School Health – http://www.cdc.gov/healthyyouth/obesity/facts.htm


Jawaban TanyaDok.com di : https://www.tanyadok.com/anak/obesitas-pada-remaja
SUMBER : Clara Meliana Oshinta Pangaribuan di : https://www.tanyadok.com/anak/obesitas-pada-remaja

Tidak ada komentar:

Posting Komentar